Selasa, 08 November 2016

Kesatuan Islam


Tidak ada partai yang bisa menggerakan massa sebanyak yang seperti kemarin, Kata AA Gym. Saya sependapat. Andaikan gerakan kolosal yang di pimpin ulama itu bisa mengumpulkan 3 juta orang saja yang punya passion petarung ekonomi dan kemudian di bina dengan pendekatan Tauhid bahwa memakmurkan bumi seharusnya tangan di atas, dan mencintai Allah tidak dengan meminta tapi memberi, maka tanpa di paksa, perubahan sesuai dengan standar Syariah yang sebagaimana di idamkan akan terlaksana dengan sendirinya sebagai sebuah sunatullah..

Benarkah ? Coba berhitung dan berandai andai. Kalau tiga juta komunitas Islam yang sukses di bina itu mampu menjadi wirausaha kelas kecil menengah dengan serapan angkatan kerja 10 orang saja per unit usaha  maka jumlah tenaga kerja terserap 30 juta orang. Kalau setiap orang tiu menanggung 1 istri dan dua anak maka jumlah yang hidup dari komunitas itu sebanyak 90 juta orang. Kalau di total maka jumlahnya 120 juta orang. Ini sudah setengah dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini tidak termasuk stake holder yang terangkat akibat gerakan 3 juta orang itu, yang mungkin jumlahnya sama dengan 120 juta orang. Dengan demikian tuntaslah keadilan sosial terjadi di Indonesia.

Apakah mungkin terjadi ? dari mana modalnya ? Undang Undang menjamin keadilan sosial dalam bidang ekonomi dalam bentuk subsdi dan donasi bagi tumbuh dan berkembangnya kemandirian rakyat. Ada dana bergulir yang di berikan khusus kepada pemula bisnis. Ini dana di berikan berbungsa subsidi dan tanpa jaminan. Ada pula subsidi kredit untuk Usaha rakyat maupun usaha tani. Pemerintah juga menyediakan dana bina desa. Untuk mendukung likuiditas Petani dan UKM, pemerintah menyediakan program Resi Gudang di mana produksi petani dapat di uangkan tanpa menjualnya ketika harga jatuh , dengan menyimpan di gudang yang di sediakan pemerintah sampai harga jual tinggi. Jadi petani terhindar dari rentenir. Ada juga penyediaan rumah murah bersubsidi yang merupakan peluang usaha bagi koperasi dimanapun untuk membangun perumahan dengan fasilitas dana dari pemerintah. Masih banyak lagi dana program yang bisa di gunakan.Termasuk dana publik yang tersimpan di bawah bantal yang bisa di raising dalam satu program mudharabah sesuai dengan aturan OJK

Peran ulama dan masjid adalah meng advokasi rakyat untuk mendapatkan haknya atas dana yang di sediakan oleh UU itu. Mendampingi umat mendapatkan hak nya dan menjaga umat untuk senantiasa tunduk dengan aturan yang sudah di sepakati dalam akad. Memberikan pembinaan dan tuntunan kepada siapa saja yang mau mandiri. Di samping itu, gerakan kaum pelajar muslim di bawah binaan ulama akan tentu menarik minat usahawan berkelas dunia. Mengapa ? Karena professional ini mengamalkan apa yang di imaninya bahwa hidup harus jujur dan kerja keras serta bermanfaat bagi orang banyak. Passion cinta karena ALlah  ini adalah asset bagi kemitraan dengan siapa saja , termasuk orang non islam.  Apakah rugi menjadikan professional sebagai mitra ? 

Musim dingin tahun 2011l saya sempat bertemu dengan salah satu eksekutif Virgin Group di Shanghai dalam acara gala dinner launching product. Dia menyebutkan bahwa pertumbuhan bisnis Virgin group sangat menjanjikan di China karena begitu tigginya antusias kelompok muda dan professional untuk menjadi entreprenuer. "Kami berkembang karena SDM yang punya mimpi dan pekerja keras untuk meraih mimpinya. Kami hanyalah memberikan mesin roket membawa mereka ke orbit, setelah itu mereka akan bergerak sendiri dengan powernya tanpa keterlibatan kami. Dan tentu mereka akan menjadi satelit bagi kami , yang akan saling berkontribusi ,beraliansi, bersinergi, satu sama lain. "

Ketika krisis global terjadi, begitu banyak perusahaan hancur karena bermain di pasar uang namun Virgin group aman dari pengaruh itu karena mereka berbasis kepada kerja dan produksi riel. Apakah itu Virgin Group ? Ia adalah bisnis venture kelas dunia yang dipimpin oleh entrepreneur nyentrik, Richard Branson. Dia merupakan kampiun bisnis kelas dunia. Dimana tingkat pertumbuhan bisnisnya lebih cepat dibandingkan Microsoft, Google. Dia mengembangkan perusahaannya lewat kekuatan bisnis Venture. Melalui jaringan Venture nya diberbagai negara , dia membuka kesempatan bagi para professional dibelahan dunia manapun untuk bergabung.

Dia tidak menjadikan professional itu sebagai jongos tapi sebagai mitra venture. Team ahlinya akan membedah setiap rancangan mimpi para professional itu. Penilaian mimpi itu tidak didasarkan kepada capacity tentang modal dan reputasi tapi lewat kekuatan value yang dimiliki oleh professional itu. Bila value itu dinilai bagus maka teamnya akan memberikan advice bagaimana mimpi itu dapat dilaksanakan melalui planning , organizing, actuating and controlling. Lewat sistem seperti inilah Virgin group terus berkembang mendunia memberikan lahan bagi para professional bertarung menghadapi berbagai kendala menjadi laba.

Bila Richard Branson mengembangkan bisnisnya melalui venture maka Warren Buffet hampir sama. Dia menguasai saham perusahaan lewat bursa utama maupun paralel. Bahkan kebanyakan dia membeli saham lewat bursa paralel, dimana perusahaan itu dalam kondisi awal belum memberikan performance menjanjikan secara akuntasi. Warren Buffet membeli saham dengan motive jangkan panjang atas dasar penelaahannya terhadap value product, brand, management. Artinnya dia tidak membeli saham dalam permainan spekulasi pasar. Ketika dia menguasai saham perusahaan lewat bursa maka diapun mendorong perusahaan itu dari unqualified menjadi qualified. Hampir semua perusahaan yang kini masuk dalam 500 fortune dan blue chip dibursa utama, pada awalnya didirikan oleh para dreamer yang melempar sahamnya dibursa paralel , adalah bagian dari portfollio investasi Warren Buffet. Mereka tumbuh menjadi raksasa berkat kepiawaian dan ketenangan seorang Warren Buffet mendukung mimpi mereka.

Apa yang dapat saya cermati dari seorang Richard dan Warren adalah menjungkir balikan tesis ekonomi tentang Income sama dengan konsumsi ditambah tabungan ( I=C+S). Menjungkir balikan tentang risk management compliance dalam bentuk collateral. Mereka tidak menjadikan pemupukan laba dengan membanjiri pasar uang obligasi, deposito, yang ribawi. Tidak ! Mereka gunakan laba itu untuk bergulir dalam usaha riel lewat venture bisnis yang tanpa collateral.. Sistem jaminan resiko di abaikan, yang ada adalah kekuatan moral untuk sukses bersama dimasa depan. Itu sebabnya mereka juga melengkapi organisasinya dengan dukungan riset dan multi disiplin ilmu untuk menjadi mentor bagi para venturer.

Maka yang terjadi adalah pendistribusian kesempatan bagi semua untuk menjadi lingkaran saling ketergantungan diatas etika saling hormat , saling menolong. Baik pemodal maupun professional menempatkan masa depan sebagai tantangan untuk di gayuh bersama lewat kerja keras. Menurut saya mereka telah menjalankan konsep islami, tidak ada ribawi, tidak anak aneksasi, yang ada adalah kebersamaan dalam laba maupun rugi. Warren dan Richard bukanlah beragama islam tapi mereka telah menjalankan usaha dengan konsep islami. Dan Mereka berhasil.  

Kalaulah gerakan sosial ekonomi yang kompak atas dasar Tauhid ini di pimpin oleh Ulama maka ini akan jadi kekuatan yang sangat dahsyat. Mengapa?  karena indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia, dan potensi umat islam yang cintai damai, hidup sederhana sebagaimana didikan kaum santri, ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi tantangan, tentu akan jadi marcusuar dunia bagaimana seharusnya peradaban di bangun. Benarkah ini akan sukses ? Tentu. Karena pembaruan seperti ini bersifat menyeluruh karena mencakup dimensi transenden sekaligus imanen, demikian Boff dalam El águila yla gallina (1989). Agama selain bagai elang (águila) yang terbang dengan idealisme spiritual yang tinggi untuk mencapai kesempurnaan pribadi, tetapi juga membumi bagai induk ayam (gallina) yang terlibat secara etis pragmatis dalam keseharian. 

Jadi sudahilah gerakan sarungan yang puritan. Bangkitlah dan tunjukanlah bahwa umat islam bisa merubah dunia , tidak dengan mudah tersinggung dan marah tapi unggul dalam bidang ekonomi untuk tegaknya keadian sosial bagi semua, sesuai dengan misi Islam sebagai rahmat bagi Alam semesta. Kuncinya persatuan dan gotong royong yang well organize atas dasar cinta dan kasih sayang. Kalau proses ini di jalani, hanya masalah waktu impian tegaknya syariah islam sebagai rahmat bagi semua akan terjadi dengan sendirinya sebagai sebuah sunattullah..Mari kerja dan kerja. 

6 komentar:

  1. Belum bosan baca tulisan babo..

    BalasHapus
  2. Belum bosan baca tulisan babo..

    BalasHapus
  3. Setuju sekali babo, harusnya bidang ini jugalah yang diperjuangkan para ulama. Jadi ingat hadis "kadal". kadal faqru an yakuna al kufron

    BalasHapus
  4. Bagus Babo, menginspirasi sekali....

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mengapa negara gagal ?

  Dalam buku   Why Nations Fail  , Acemoglu dan Robinson berpendapat bahwa pembangunan ekonomi dan kemakmuran atau kemiskinan suatu negara d...